Salah Kaprah Saat Pesan Wearpack Custom dan Cara Biar Nggak Kejebak

Untitled design

Kenapa Banyak yang Salah Langkah?

Bikin wearpack custom itu kelihatannya simpel. Pilih bahan, kasih logo, beres. Tapi nyatanya? Banyak banget yang kecewa waktu hasilnya datang. Entah bahannya nggak nyaman, jahitan gampang lepas, atau ukuran nggak pas sama sekali.

Masalahnya, kesalahan itu sering datang bukan dari vendor aja, tapi dari si pemesan sendiri. Kebanyakan orang buru-buru ambil keputusan tanpa mikir detailnya. Padahal, seragam kerja itu penting — jadi representasi perusahaan juga.

Nah, berikut ini daftar jebakan umum saat order wearpack dan gimana cara menghindarinya biar nggak buang-buang waktu dan uang.

1️⃣ Salah Pilih Bahan

Banyak yang cuma lihat bahan dari permukaan: tebal = bagus, adem = nyaman. Tapi kenyataannya, nggak semua bahan cocok buat semua kondisi.

Contoh:
Kerja di gudang panas, tapi pakai katun 100%. Akibatnya, wearpack jadi keringetan terus, cepat bau, gampang sobek.

Solusi:

  • Cari bahan yang sesuai kebutuhan kerja.

  • Untuk kerja outdoor: pilih TC/CVC biar tetap adem tapi kuat.

  • Untuk kerja berat: bahan drill, ripstop, atau canvas lebih tahan banting.

2️⃣ Ukuran Ngasal, Nggak Diukur

“Ah, pakai size chart aja. S sama M pasti cukup lah.” Ini pola pikir yang bikin seragam akhirnya kebesaran atau kekecilan.

Solusi:

  • Ambil waktu buat ukur tiap orang, minimal lingkar dada dan panjang lengan.

  • Kalau jumlah karyawan banyak, bikin sesi fitting atau kirim size chart + sampel.

3️⃣ Nggak Punya Gambaran Desain

Pesan langsung banyak tanpa tahu bakal kelihatan seperti apa. Hasil akhirnya? Beda banget dari bayangan. Warna nggak pas, logo salah posisi, atau sablon pecah.

Solusi:

  • Minta vendor buatin mockup desain digital.

  • Kalau bisa, minta 1 sampel real dulu.

  • Bandingkan warna asli (swatch) sebelum ACC.

4️⃣ Jahitan dan Detail Dianggap Sepele

Padahal ini yang bikin wearpack awet atau enggak. Jahitan yang asal-asalan bikin gampang robek, dan resleting murahan bisa rusak cuma dalam 1 minggu.

Solusi:

  • Tanyakan teknik jahitan ke vendor (misalnya: double stitch, bartack di titik stres).

  • Pastikan resleting YKK atau merek yang terbukti kuat.

5️⃣ Terlalu Banyak Ornamen

Logo gede, slogan panjang, strip reflektor, warna ngejreng semua dimasukin. Bukannya keren, malah terlihat berantakan dan bikin biaya cetak membengkak.

Solusi:

  • Keep it simple. Cukup logo perusahaan, satu atau dua warna utama.

  • Fokus pada identitas dan kenyamanan, bukan “keramaian”.

6️⃣ Pilih Vendor Karena Murah Doang

Harga murah memang menggoda, tapi kalau kualitasnya jauh dari harapan? Kamu tetap rugi.

Solusi:

  • Minta portofolio dan testimoni dari klien sebelumnya.

  • Jangan cuma bandingkan harga, bandingkan juga bahan, proses produksi, dan layanan after-sales.

7️⃣ Deadline Meper, Mau Cepat Jadi

Sering kejadian: “Pakai minggu depan ya!” padahal order baru masuk hari ini. Hasilnya pasti terburu-buru, kualitas kurang, bahkan telat datang.

Solusi:

  • Idealnya, beri waktu produksi 2–4 minggu, tergantung kuantitas.

  • Makin detail permintaan kamu, makin butuh waktu pengerjaan.

8️⃣ Lupa Fungsi Kecil yang Penting

Kamu mungkin nggak mikir soal kantong resleting atau tempat ID card, tapi karyawan kamu butuh. Fungsi kecil ini bisa jadi penentu kenyamanan sehari-hari.

Solusi:

  • Buat daftar fitur yang dibutuhkan: saku, slot alat kerja, reflektor, dan lain-lain.

  • Tanyakan ke vendor apakah bisa custom detail seperti itu.

9️⃣ Nggak Sesuai Brand Perusahaan

Kadang wearpack justru nggak nyambung sama identitas perusahaan: warnanya beda, font-nya ngasal, atau desain asal tempel.

Solusi:

  • Ikuti pedoman brand perusahaan (brand guideline).

  • Libatkan tim desain perusahaan saat bikin konsep wearpack.

🔟 Gak Pikirin Perawatan Jangka Panjang

Baru 3 kali cuci, bahan udah kusut, logo luntur. Ini sering kejadian karena pilih bahan atau teknik sablon yang salah.

Solusi:

  • Minta bahan yang gampang dicuci dan nggak gampang pudar.

  • Tanyakan apakah sablon/bordir bisa tahan cuci setrika berulang.

  • Buat label petunjuk pencucian khusus dari vendor.

Pesan Wearpack Itu Bukan Cuma Soal Gaya

Kalau niatnya cuma “yang penting jadi,” kamu bisa habis ratusan ribu per potong tapi hasilnya nggak dipakai karyawan karena nggak nyaman atau rusak duluan.

Bikin wearpack itu butuh strategi: ngerti kebutuhan kerja, perhitungkan desain, pilih bahan yang sesuai, dan kerja sama dengan vendor yang terbuka buat diskusi.

Ingat: seragam bukan cuma penutup badan. Itu identitas. Profesionalisme. Dan kadang, faktor penentu kenyamanan kerja sehari-hari.

Artikel Lainnya

Apron Soto Bogor BAgeur

Jenis-Jenis Apron untuk Usaha Restomu Tampil Semakin Profesional

Pandemi telah berlalu, aktifitas kegiatan ekonomi mulai bergerak, kegiatan perkantoran dan bisnis yang mengharuskan offline kini mulai bergeliat kembali. Salah satu bisnis yang paling besar…

seragam medis

Seragam Medis Rumah Sakit

SERAGAM RUMAH SAKIT – Seragam medis merupakan bagian penting dari identitas dan keselamatan para tenaga medis di rumah sakit. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pakaian…

Kemeja Wanita Two Tone kompres e

Cara Memakai Seragam Kantor yang Benar agar Tampil Profesional

Seragam kantor bukan hanya soal pakaian kerja, tapi juga mencerminkan citra perusahaan dan kedisiplinan karyawan. Oleh karena itu, cara memakai seragam tidak bisa sembarangan. Ada…